Sabtu, 18 Juli 2009

cerita hot!!!!!

CERITA SEKS GADIS CANTIK

Isi cerita dan akibat membaca cerita seks pembangkit nafsu diluar tanggung jawab pemilik website



--------------------------------------------------------------------------------


DAFTAR ISI CERITA SEKS

4 Lawan 1
Adin Tetanggaku
A Few Good Man
Anal Sex
Andi Yang Hebat
Asih Pembantuku
Asisten Gue
Bayar Hutang
Bercinta Dengan Adik Ipar
Bercinta Di Travel
Berdarmawisata Sex
Besanku, Kekasihku
Bibi Lintik
Bimbingan Belajar
Bleki Anjingku
Bulan Madu
Calon Asisten
Cerita Gue
Cewek Di Twenty One
Cut Keke
Derita Seorang Janda
Detik-Detik Perselingkuhan
Diana Haus Sex
Dikerjain Mbak Ambar
Di tepi Sungai Itu
Dosen Favorit
Elang 1
Elang 2
Elang 3a
Elang 3b
Elang : Masa Kecil
Fotografer Amatir
Gadis Bernama Lina
Gara-gara Dosen Killer
Gara-gara Ectasy
Garong
Greta
Hari Minggu Yang Indah
Hero Of The Day
Hitam Putih
Ibu Kost
Ibu Mertuaku Yang Pemarah
Incest
Istriku & Si Bule
Istriku Selingkuh
Istri Yang Tergoda
Kacungku Hypersex
Kekasihku
Kembaranku
Kenalan Membawa Nikmat
Kenanganku
Kerja Lembur
Kisah Ibu-Ibu
Last Hunter
Lia Dan Ibunya
Lust Hunter : Shade Of The Pyramids
Lust Hunter : Vendetta
Malam Panjang
Malam Spesial
Masa Pacaran
Maudi In Trouble
Mertuaku Kekasihku
Nafsu Wanita Muda
Nasabah Idolaku
Once In A Life Time
Paranormal Mesum
Pembantu Baru
Pengalamanku
Pengalaman Pertama
Permainan Gila
Perpisahan Murid Tersayang
Petualanganku
Pijat Nikmat
Pijatan Plus Obat Perangsang
Rahasia Berdua
Ray Tersayang
Reza
Rita Teman Chatku
Saat-saat Nikmat
Sakit Tapi Nikmat
Salam Perpisahan
Sales Girl
Saudara Kembar
Sekretarisku
Seks Pertama
Selingkuh Karena Internet
Selingkuh Nikmat
Sendiri Saja
Sengsara Membawa Nikmat
Shadow Of A Rapist
Si Boy Naik Parahyangan
Suster Binal
Tante Gue
Tante Ida
Tanteku
Tante Mira
Telepon Seru
Teman Kost
Teman Kostku
Tempat Kost
Tetanggaku
Tetangga-tetanggaku
Three Some
Tini
Trauma
Tukar Pasangan
Ulang Tahun
Vilani
Yang Pertama

--------------------------------------------------------------------------------

CARA MUDAH MENJADI PRIA PERKASA + CARA MEMPERBESAR PENIS ANDA



PERMAINAN OTAK - RASAKAN ORGASME TANPA BERCINTA - NARKOBA DIGITAL



MENINGKATKAN GAIRAH SEKS WANITA - JADIKAN ISTRI ATAU KEKASIH ANDA MAKIN GANAS DI RANJANG BERCINTA

--------------------------------------------------------------------------------








Tetangga-tetanggaku



Sungguh Toni tidak menduga, kalau mungkin hampir sepanjang dia tinggal di gang pak Amir kontrakan, dia akan mendapatkan sesuatu pengalaman yang mengasikkan. Mulanya Toni pindah di situ karena kontrakan itu tergolong baru, di pinggir sawah, dan walaupun di pinggir persawahan tapi letaknya sangat bagus dan dekat dengan pusat kota. Pada saat itu Toni memilih tempat paling ujung. Kebetulan pemandangannya bagus serta dekat dengan tempat jemur pakaian, di atas sebidang tanah di samping kontrakkan depan kamar Toni, persis dengan pinggir sawah. Lalu di belakang kontrakan ada pabrik roti yang mungkin ini kekurangan dari kontrakkan itu, yaitu ada suara diesel untuk listrik pabrik itu. Waktu masuk pertama, hanya ada beberapa keluarga saja yang ada.

Di depan ada sekitar 15 bedeng, dideretan Toni ada 16. Mulanya Toni tidak begitu memperhatikan tetangga-tetangganya, karena Toni selalu pulang malam. Maklum baru kerja di daerah Tangerang. Tapi sejak sore itu, Toni benar-benar dibuat kaget dan ketagihan. Sore itu Toni agak santai dan duduk di teras depan kamar, sambil menikmati pemandangan sawah. Saat itu kamar depan kamarnya terdengar pintu terbuka, dan Toni memandang seorang wanita dengan hanya mengenakan handuk terlilit, sambil menggepit ember berisi cucian. Yang membuat Toni agak kaget, wanita itu cantik sekali, dengan kulit putih serta rambut panjangnya. Dengan sedikit senyum serta cuek dengan kondisi.

Mungkin wanita itu juga terkejut karena tidak biasanya Toni duduk di situ. Wanita itu menuju samping kamar yaitu tempat menjemur pakaian. Otomatis Toni yang sedang memandang sawah jadi terhalang oleh pemandangan wanita yang sedang menjemur pakaiannya. Dan sekitar sepuluh menit menjelang sore itu Toni benar-benar menikmati tubuh wanita itu, yang seolah-olah cuek atau disengaja memamerkan tubuhnya. Toni agak tergila nafsu saat wanita itu membungkuk, sudah tentu bongkahan pantatnya tampak. "Sial," umpat Toni karena suasana sudah sore sehingga hanya tampak garis pantatnya yang kehitam-hitaman. Dan yang lebih hot lagi saat cucian yang sudah dijemur habis. Wanita itu seperti sengaja, lalu membuang air di ember, sehingga seperti tertarik handuknya lepas lilitannya. Dan Toni sempat melihat buah dada wanita itu yang mulus dan masih tegak, serta serumpun bulu yang melingkari. Sekali lagi sial.

Suasana tambah gelap aja. Toni hanya diam saja ketika wanita itu lewat di depannya dan mengerling nakal lalu masuk ke dalam rumah. Malam itu Toni meniatkan diri untuk ngecek apakah wanita di depannya itu gadis atau bagaimana. Eh nggak lama ketika pukul 7, Toni mengintip dari gorden ketika didengar suara motor. Dilihatnya seorang laki-laki dengan dua orang anaknya turun dengan riang. Wanita itu keluar dan sekali lagi cantik banget, mengenakan daster terusan sehingga tampak seolah berkibar. Sedikit kecewa Toni bergumam. Wah sudah punya suami punya anak lagi. Semenjak kejadian itu Toni jadi rajin nongkrong di depan rumah. Tapi seperti tahu, wanita itu juga tidak sembarangan lagi memakai handuk. Kata tetangga sebelah kamar tumben Toni kok kelihatan. Yach sedang tidak banyak kerjaan. Seminggu Toni jadi pusing sendiri.

Walaupun sering bertemu tapi ya selalu pakai longdress atau rok yang panjang sehingga Toni hanya menelan ludah. Toni pun sudah tahu namanya. Toni manggilnya mbak Rani. Baru nikah dengan duda anak dua. Wah berita gembira juga. Berarti masih enak, dalam hati Toni bergumam sambil memandang payudara wanita itu. Yang dilihat risih juga. Lalu ngloyor ke anaknya yang main di tempat jemuran. Kalau sore cuacanya cerah. Memang tempat itu jadi tempat main-main anak kompleks situ, dan Toni pun akrab dengan anak- anak tirinya, hingga suatu saat... Waktu itu Toni spanneng berat, sehingga waktu itu mbak Rani sudah akrab dengan Toni, karena sering ngobrol dan Toni yang saat itu spannneng, tanpa terkontrol Toni melakukan hal yang fatal. Saat itu Toni mendengar suara mbak Rani yang sedang memberi makan anaknya.

Sambil duduk di depan kamar Toni, Toni yang sedang ngaceng berat, keluar dan duduk di sebelah mbak Rani. Sambil lihat ke kiri ke kanan, dilihatnya hanya beberapa tetangga di ujung yang sedang duduk. Toni lalu mencoba duduk di sebelah mbak Rani. "Mbak.. suaminya pulang malam terus ya?" ".. ya begitulah.. emang kenapa Ton?" Toni diam saja sambil melihat betis mbak Rani yang mulus. "Nggak... Mbak sudah lama nikah? "Eh nanya itu melulu, kenapa sih?", mbak Rani memandang heran ke Toni. Toni yang sedang horni nekat mencoba mengelus tangan mbak Rani. Mbak Rani bereaksi.

Ditepisnya tangan Toni. "Heh, entar kelihatan tetangga." Wah girang Toni mendengar alasan yang cuma segitu. Dan Toni semakin berani dengan mengelus paha mbak Rani. "Eh.. apa-apaan ..jangan kurang ajar Ton!" Mbak Rani berdiri sambil memandang tajam ke Toni. 'Sial!', dalam hati Toni meruntuk. Kok tergesa-gesa amat. Sejak itu mbak Rani seperti berubah. Tapi sering kalau Toni sedang nongkrong dia mengintip di gorden. Hingga sore itu, kira-kira jam 7 malam, suasana didepan kamar Toni senyap saja. Sampai terdengar pintu kamar depan terbuka. Toni mengintip. Wah.. Toni langsung deg-degan ketika melihat mbak Rani keluar dengan handuk terlilit membawa ember besar. Lalu seperti memandang kekamar Toni. Lalu mbak Rani menuju ke tempat jemur pakaian. Toni seperti spanneng melihat itu. Lalu dicari akal. Toni lalu melepas seluruh pakaiannya dan menuju kekamar mandi lalu mengguyur tubuhnya. Asal basah.

Lalu diambilnya handuk dililitkan dipinggangnya serta mengambil ember kosong dan diisinya dengan pakaian yang kebetulan sudah dijemur dibelakang rumahnya. Lalu diintipnya mbak Rani tampak di kegelapan membeberkan baju. Lalu Toni membuka pintu dan ditutupnya perlahan. Menuju tempat jemuran juga. Mbak Rani kaget ketika.terdengar suara Toni yang menegur, "Njemur mbak?" "Iya.. kok tumben njemur disini?", datar suara mbak Rani. Terlihat mbak Rani sempat melirik ke handuk Toni. "Iya biar ketemu mbak Rani, habis kangen sih...", jawab Toni sekenanya. Toni hanya melampirkan satu baju saja dan lalu menuju mbak Rani yang sedang mebungkuk. Dan dari belakang Toni memeluk mbak Rani sehingga mbak Rani kaget dan mulutnya hampir berteriak tapi nggak bisa karena Toni membekap mulutnya.

Mbak Rani meronta sehingga handuknya jatuh dan otomatis handuk Toni juga terlepas dan tubuh mereka menempel. Mbak Rani meronta tapi Toni dengan memaksa mengelus putting mbak Rani yang menonjol. "Diam, nanti kalau ketahuan malu juga khan" Mbak Rani mengambil nafas ketika kerasa kemaluan Toni menggeser pantatnya sehingga menimbulkan sensasi. Dan mbak Rani semakin basah dan diam saja ketika tangan kiri Toni yang tadinya membekap mulut mbak Rani pindah ke susunya yang kiri serta tangan kanan Toni menuju kepangkal paha mbak Rani yang mengangkang dan tampaknya mbak Rani seperti pasrah ketika Toni memeluk dari belakang dan menggiring mbak Rani ketembok rumah.

Mbak Rani semakin pasrah ketika merasakan kemaluan Toni seperti sudah memaksa masuk kekemaluannya yang sudah basah karena sensasi. Dan mbak Rani seperti memberi jalan dengan menjengkitkan pantatnya sehingga Toni dengan mudah seperti menemukan jalan masuknya. "Ton, nanti ketahuan tetangga", desis mbak Rani. "Sebentar aja mbak", kata Toni, sambil mengangkat kaki mbak Rani sedikit dannn blesss.. "Auuuuuuh Ton..", mbak Rani merasa sesuatu yang padat gemuk memasuki tubuhnya dan menimbulkan gesekan nikmat dan dalam posisi berdiri itu, merasakan sebuah sensasi, bagaimana tetangganya yang selama ini baik didepan suami dan anaknya sekarang sedang menyetubuhi dirinya. Mereka mulai memainkan irama nafsu yang syahdu dikegelapan malam. Mbak Rani merintih rintih, ketika Toni membalik tubuh mbak Rani sehingga berhadapan dan dilihatnya kemaluan Toni yang tegak yang menurut mbak Rani besar dan panjang, sehingga walaupun dalam posisi berdiri, mbak Rani merasakan lobang vaginanya terisi penuh dan serasa mentok di peranakannya. Toni langsung mengangkat satu kaki mbak Rani serta memasukkan kemaluannya yang berkilat karena cairan mbak Rani.

Dengan posisi itupun mbak Rani merasakan kemaluan Toni demikian mantap menggesek dinding kemaluannya, lain dengan suaminya yang tidak bisa melakukan sambil berdiri, Toni memaju-mundurkan pantatnya dan mbak Rani hanya pasrah serta tiba-tiba mencengkeram bahu Toni. Toni merasa lubang kemaluan mbak Rani serasa menjepit. "Ooooh Ton.. aduuuhhh.. ekh.. ekh", mbak Rani tidak bisa menahan perasaannya dengan mengkontraksikan lobang vaginanya, desahannya pun tampak nyaring dan seperti tak sadar, dan sampailah kepuncak nikmat ketika Toni seperti mengendong tubuh mbak Rani yang telanjang bulat itu, dan menancapkan kemaluan mbak Rani kekontolnya dalam-dalam. Hening sesaat.

Dipandangnya mata Toni yang menatap seolah kagum dengan kejadian barusan, lalu dengan perlahan mbak Rani menurunkan kakinya dan ketika kontol Toni terlepas, mbak Rani seolah-olah merasa ada yang kosong didalam kemaluannya, dan itu menimbulkan rasa gatal yang mendalam. Mbak Rani seperti malu mengambil handuknya, lalu mengikatnya dan mengambil ember berlari menuju kamarnya. Toni sambil mengambil handuk dengan nafas masih terengah-engah mengambil ember lalu menuju kamarnya. Tak lama terdengar suara motor suaminya mbak Rani. Wah hampir saja!

Sejak kejadian itu, mbak Rani tampak jadi pendiam dan kayaknya suaminya tidak tahu. Toni jadi makin sering menunggu mbak Rani dan mbak Rani seperti tidak bisa berbuat apa-apa ketika Toni melakukannya lagi saat malam itu setelah mengantarkan suaminya diujung gang. Sekembalinya, Toni sudah nongkrong didepan kamarnya sambil cengar- cengir. Dipandangnya mbak Rani yang seperti tersipu malu. "Mbak," panggil Toni. Mbak Rani memandang Toni seperti marah. "Saya mau minta maaf soal kemarin." Mbak Rani berhenti sejenak. "Kamu itu kurang ajar." "Soalnya sudah nggak tahan mbak", kata Toni sambil menarik tangan mbak Rani. Mbak Rani diam saja, sambil melihat kebelakang seolah takut ada yang melihat. "Iya kamu itu kasar tahu.", desis mbak Rani. Ketika tangan Toni seperti disengaja meremas pantat mbak Rani, "huss..", desis mbak Rani sambil menepis tertunduk. 'Hore!' teriak Toni dalam hati. Dia nggak marah.

Diam-diam mbak Rani terangsang juga kalau mengingat kejadian kemarin. Dipandangnya Toni lalu melengos masuk kekamarnya. Dan seperti kemaren malam, mbak Rani keluar lagi sambil membawa ember. Kali ini hanya memakai gaun panjang. Mbak Rani terdiam sesaat ketika berdiri didepan kamar Toni. Dalam hati bertanya mana Toni yach. Terus terang kemaren itu nikmat sekali. Tapi kok kasar banget. Mbak Rani masih merasakan ada yang mengganjal dikemaluannya. Yach memang diakui kontol Toni lebih gemuk dan panjang dari pada suaminya. Tiba-tiba terdengar "Mbak..". Mbak Rani menoleh kebelakang. Dilihatnya Toni sedang berdiri dikegelapan dan entah kenapa mbak Rani merasa kejadian kemaren bakal terulang lagi. Kali ini ada kemauan juga dari dirinya. Dengan berdebar mbak Rani menghampiri Toni. Astaga, Toni ternyata sudah telanjang bulat.

Toni menarik tangan mbak Rani menuju segerombolan semak dipinggir sawah dan dilihatnya selembar tikar ada disitu. Rupanya Toni mengerti dia sedang mencuci dan pasti menjemur. Mbak Rani diam saja ketika malam itu Toni melepas gaunnya dan membiarkan tubuh telanjang bulat yang terpapar didepannya. Mbak Rani seolah pasrah ketika Toni menidurkan dirinya dialas tikar dan dengan rakusnya dari ujung jari kaki sampai ujung rambut dijilatinya tubuh mbak Rani. Mbak Rani disenggamai berulang ulang dipinggir sawah dan merupakan sensasi ketika Toni menusuk kemaluannya dari belakang dengan posisi doggy style dengan langit sebagai atap.

Erangan mbak Rani seperti tertelan suara diesel. Mbak Rani semakin tergila-gila ketika Toni dengan posisi terlentang sedang mbak Rani dengan lembutnya mulai menelusupkan kemaluan Toni kebelahan kemaluannya. Ooooh sungguh nikmat keadaan ini. Mbak Rani sungguh menikmati persetubuhan ini. Tapi tiba-tiba.ada suara sepeda motor datang. "Oooh suamiku..", desis mbak Rani terperanjat. Sambil melepaskan kemaluannya sehingga terdengar suara 'plops'. "Ton suamiku datang" "Sssst. Jangan. Masak kamu mau menemui dengan kondisi seperti ini?" Mbak Rani seperti tersadar, lalu diam. Tapi dengan nakalnya Toni kembali mengarahkan kemaluannya sehingga kemaluannya kembali menelusup kememek mbak Rani. Mbak Rani terdiam menahan geli.sambil melihat suaminya sedang celingukkan mencari. Saat itu seperti ada sensasi lagi pada mbak Rani yaitu bersetubuh dengan orang lain didepan suaminya.

Mbak Rani seperti kembali menikmati kontol Toni dengan sedikit-sedikit menggerakkan pantatnya. "Oooohhh", desis mbak Rani. "Mbak nakal. Tega yach.. ada suaminya kok ngentot", bisik Toni. "Entahlah Ton. Mbak sepertinya terangsang sekali sekarang." Lalu seperti nekat, mbak Rani mencabut dan membalikkan badannya mengarah ke suaminya yang terpicing-picing melihat kearah kegelapan. "Ton tusuk aku dari belakang." Toni tersenyum karena yakin biarpun sambil berdiri, mereka tak akan tampak. Mbak Rani seperti menikmati hal itu ketika kemaluan Toni menyodok memeknya. "Ton sodok yang keras Ton..oooohhhh.. terus Ton", sambil perlahan lahan mencoba untuk berdiri. "Ton, entot aku sambil berdiri.", dan seperti nekat mbak Rani berdiri dikegelapan sambil sedikit menungging dan Toni dengan mudah menyelusupkan kontolnya yang panjang itu. "Ooohhhh", desis mbak Rani sambil memandang suaminya yang terlihat berdiri seolah-olah memandangnya. Tapi karena keadaan gelap tidak terlihat apa-apa.

Dan ketika mbak Rani mencapai puncaknya, sambil berpegangan ditiang jemuran. Toni mendesakkan kemaluannya sedalam-dalamnya kememek mbak Rani. "Adddduuuuuh Ton nikmat.", desis mbak Rani. Malam itu sepertinya sepanjang malam mbak Rani bersenggama dan terakhir seperti hendak melampiaskan nafsu yang menggebu-gebu. Mbak Rani seperti sudah kehilangan nalarnya berjalan kearah jalan raya yang berada dibelakang kamarnya, dan dengan hanya tertutup rimbunan tanaman dan pagar sebatas dada, mbak Rani menggandeng Toni. "Ton entot aku dipinggir jalan." "Hah ntar kelihatan orang!" "Sudahlah", sambil membuka kakinya menghadap jalan.

Sesekali menunduk ketika ada lampu mobil yang menyorot, dan Toni lalu menyelusupkan batangnya yang tegak perkasa ke belahan pantat mbak Rani dan ketika sudah tepat disodoknya kemaluan mbak Rani. Mbak Rani kembali tergial- gial dan semakin histeris ketika melihat suaminya mengendarai sepeda motor kearah jalan raya. "Oooooh Ton lebih keras Ton.. auuuuhhh..", dan seperti sengaja ketika orgasme yang kesekian kali, dengan beraninya disibakkan belukar didepannya seolah mau pamer keorang-orang yang lalu lalang.

Mbak Rani mengejan sekuatnya ketika dirasa cairan nikmatnya menyembur. Ada enam kali mencapai orgasme. Mbak Rani seperti merasakan sensasi luar biasa dientot didepan suaminya dan merasa dirinya seperti maniak. Ketika semuanya selesai, saat mbak Rani kembali kekamarnya dengan mengenakan longdress, yang tentu saja nggak pakai celdam dan BH, diberitahu tetangga sebelahnya, bahwa tadi suaminya mencarinya. "Oh dari pabrik sebelah", katanya. ...…



ke awal

Comments :

0 komentar to “cerita hot!!!!!”

 

Daftar Blog Saya

Followers

Copyright © 2009 by OPSI PERKEMBANGAN JAMAN
Themes : Magazine Style by Blogger Magazine